Rabu, 18 Juni 2014

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia.

KKNI terdiri dari 9 jenjang kualifikasi
Operator
1. SMP
2. SMA
3. D1
Analis
4. D2
5. D3
6. S1
Ahli
7. Profesi
8. S2
9. S3

Deskripsi Kualifikasi pada KKNI
Merefleksikan capaian pembelajaran yang diperoleh seseorang melalui jalur pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan pembelajaran mandiri.

Capaian pembelajaran (learning outcomes): internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis, keterampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

Ilmu pengetahuan (science): suatu sistem berbasis metodologi ilmiah untuk membangun pengetahuan (knowledge) melalui hasil-hasil penelitian di dalam suatu bidang pengetahuan (body of knowledge). Penelitian berkelanjutan yang digunakan untuk membangun suatu ilmu pengetahuan harus didukung rekam data, observasi, dan analisa yang terukur dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejala alam dan sosial.

Sumber:
Anik Ghufron (Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNY). 2014. Modul Pemgembangan Kurikulum Program Studi Berorientasi KKNI disampaikan pada workshop penyusunan kurikulum dan kompetensi prodi dan fakultas baru di UIN Raden Fatah Palembang.

Rabu, 28 Mei 2014

karakteristik validitas instrumen

1. Validitas menunjuk pada hasil dari penggunaan instrumen tersebut bukan pada istrumennya.
Suatu instrumen dikatakan valid, jika instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur.
2. Validitas menunjukkan suatu derajat atau tingkatan.
3. Validitas instrumen tidak berlaku umum.

Sumber:
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Senin, 12 Mei 2014

Manajemen Proyek Teknologi Informasi

Sebuah proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, jasa atau hasil yang unik.
Operasi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menunjang bisnis.
Sebuah proyek berakhir ketika tujuan-tujuannya telah tercapai, atau proyek dihentikan.
Proyek dapat berskala kecil atau dan besar dan dapat memerlukan sedikit atau banyak waktu untuk diselesaikan.

Apakah itu manajemen proyek?
Proyek manajemen adalah aplikasi dari pengetahuan, keterampilan, alat-alat dan teknik pada aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.

Apakah keuntungan menggunakan manajemen proyek?
- kontrol yang lebih baik terhadap sumber daya finansial, fisik, dan manusia.
- peningkatan customer relation
- waktu pengembangan yang lebih pendek
- biaya yang lebih rendah
- peninglatan kualitas dan reliabilitas
- tingkat keuntungan yang lebih besar
- peningkatan produktivitas
- koordinasi internal yang lebih baik
- moral kerja yang lebih tinggi (lebih sedikit stress)

Apakah itu proyek TI?
Sebuah proyek teknologi informasi akan memenuhi semua kriteria sebagai berikut:
- adalah usaha kerja sementara, memiliki durasi tertentu yaitu tanggal awal dan akhir yang ditetapkan.
- hasilnya adalah sebuah proses, produk, atau layanan yang unik.
- membutuhkan banyak keterampilan untuk menyelesaikannya.
- termasuk dalam komponen teknologi yang melibatkan perangkat keras, perangkat lunak, sistem, atau data, atau beberapa komponen teknologi lainnya.

Contoh proyek TI:
- sebuah help desk pada sebuah departemen kecil.
- sebuah tim pengembangan software menambah fitur kecil bagi sebuah aplikasi software internal.
- sebuah kampus meningkatkan infrakstruktur teknologinya untuk menyediakan akses internet wireless.
- suatu perusahaan memutuskan untuk menggunakan VOIP sistem dan bagaimana implementasinya
- sebuah jaringan televisi mengembangkan sistem yang memungkinkan pemirsa memilih kontestan dan memberikan umpan balik pada program.

Prinsip-prinsip dasar dalam manajemen proyek TI

Proyek TI adalah usaha dalam jangka waktu tertentu untuk menciptakan sebuah produk, jasa seperti mengganti server lama, mengembangkan situs e-commerce, penggabungan database, dan lain-lain.
Sebuah proyek di batasi oleh tiga faktor, yaitu waktu, biaya, dan ruang lingkup. Untuk proyek yang sukses, ketiga faktor itu harus berada dalam keseimbangan. Jika tidak seimbang, bearti proyek tersebut sedang menuju bencana. Semua proyek, TI atau bukan, bergerak melalui lima fase dalam siklus hidup manajemen proyek, yaitu inisiasi, perrncanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian, dan penutup. Setiap fase berisi proses yang menggerakkan proyek dari ide untuk implementasi.

Sumber:
Modul Workshop manajemen proyek perancangan sistem pada perguruan tinggi disampaikan oleh Herri Setiawan, M.Kom (Dosen Univ. IGM  Palembang)