Kamis, 03 April 2008

Ilmu Metafisik

Ilmu Metafisik mengkaji tentang rahasia-rahasia di belakang kehidupan dan keanehan-keanehan yang manusia saksikan seperti merasakan apa yang akan terjadi, mimpi, atau membaca pikiran.

Keberadaan Ruh
Allah SWT telah menjelaskan kisah penciptaan manusia berupa fisik dan ruh dalam beberapa ayat yang merangkum berbagai ilmu pengetahuan, yang hingga kini masih menjadi topik pembahasan di kalangan perguruan-perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian. Kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkan oleh berbagai pengetahuan dianggap sebagai pertolongan bagi ilmuwan dan ilmu pengetahuan itu sendiri. Anehnya, setiap kesimpulan yang diambil, telah terdapat dalam Alquran sejak seribu tahunlebih yang lalu, secara terperinci dan tanpa ada kekacauan atau kesamaran.
Ayat-ayat yang menyinggung tentang penciptaan manusia dan keberadaan ruh didalamnya terdapat lebih dari satu surat. Allah SWT berfirman dalam surat Shad, "(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. 'Maka apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur denga bersujud kepadaNya." (QS. Shad : 71-72).
Allah berfirman dalam surat Al-Isra', "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah, 'Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra' : 85).
Walaupun ilmu pengetahuan telah berkembang dengan pesat, namun persoalan ruh sampai hari ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi para ilmuwan. Bagaimanapun juga, dasar pijakan ilmu pengetahuan ini tidak dapat lepas dari yang telah ditetapkan oleh Alquran tentang keberadaan ruh manusia.

Kekekalan Ruh
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fajr, "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. Al-Fajr : 27-30)
Setelah mati, jiwa atau ruh akan kembali kepada Tuhannya. Bila ruh itu tenang, maka dia akan kembali dengan hati yang puas lagi diridhai Tuhan. Kepuasan yang dirasakannya menandakan perasaannya, yakni kekekalan-nya setelah mati. Allah berfirman dalam surat Ali 'Imran, "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. ALi 'Imran : 169-170).
Tidak diragukan, ayat tersebut menjelaskan bahwa ruh orang mati di jalan Allah itu hidup di sisi Tuhannya. Mereka gembira disebabkan rizki dan karunia Allah.

Sumber :

Naufal, Abdul Razzaq. 2005. ALLAH CIPTAKAN Rumah Terindah DI BUMI. Jakarta : REPUBLIKA.

1 komentar:

m_win_afgani mengatakan...

waalaikumsalam wr wb.
makasih,
kok, nyari duit harus bisik-bisik !!!
pasti ada apa-apanya, nich